Mungkin itu adalah suatu ungkapan yang menggambarkan
permasalahan yang terjadi di salah satu kota besar yang ada di Jawa Tengah
yaitu di Semarang. Semarang adalah salah satu kota industri yang merupakan Ibu
Kota Provinsi dari Jawa Tengah. Setiap kota memiliki keunggulan maupun
kekurangan dalam proses pengembangan wilayahnya, dan pasti setiap kota memiliki
masalah yang dalam penyelesainnya membutuhkan waktu yang lama. Tak jauh beda
dengan setiap kota metropolitan yang lainnya, Semarang juga memiliki masalah
yang tidak asing kita temukan yaitu banjir.
Banjir sering kali menjadi penghambat perekonomian
suatu wilayah, bahkan banyak wilayah yang mati perekonomiannya akibat banjir.
Di wilayah Semarang banjir melanda merata disetiap wilayah Semarang khususnya
bagian bawah atau tengah kota. Miris sekali padahal bagian jantung kota tetapi
masih sering terjadi banjir. Bahkan sepertinya masyarakat sekitar sudah terbiasa
dengan peristiwa musiman tersebut dan seakan akan hanya memaklumi saja. Lantas
langkah selanjutnya apa ?
Perlu diketahui, mengenai permasalahan banjir yang
terjadi di Semarang banyak sekali penyebabnya. Oleh karena itu perlu adanya
peran disetiap individu dalam menjaga lingkungannya. Saya telah survei
masyarakat sekitar mengenai penyebab terjadinya banjir tersebut, diantaranya:
1. Aliran Air Sungai Yang Tidak lancar
Ini merupakan fenomena yang sering terjadi di
wilayah Semarang khususnya di daerah Kaligawe. Mirisnya padahal sudah lama tak
terjadi hujan tetapi air sungai tetap utuh dan tidak mengalir lancar.
2. Selokan Yang Kotor
Masalah yang kedua ini masih berhubungan mengenai
masalah yang pertama. Saat saya keliling wilayah Semarang dan masih di tempat
yang sama, setiap selokan samping jalan raya itu kotor dan parahnya lagi disitu
sudah tertumpuk dengan sampah-sampah. Hal ini juga terjadi di sekitar wilayah
perumahan genuk indah, jakan gajah raya.
3. Penataan Tempat Yang Masih Kacau
Perlu diketahui sebelumnya bahwa selain dari sampah
dan hujan deras, penyebab lain dari banjir adalah penataan tempat di suatu
wilayah yang masih terbilang “amburadul”. Mengapa terjadi ? karena setiap
pemukiman atau tempat berdirinya gedung-gedung akan membuat aliran air yang
terserap tanah tidak ada, hal ini yang menyebabkan banjir terjadi di wilayah
perkotaan seperti di Simpang Lima, Jalan Gajahmada, bahkan Kampung Kali pun
terendam.
4. Belum Adanya Kesadaran Mengenai Kebersihan
Bila kita umat muslim harus bisa mengerti
adab kebersihan karena merupakan sebagian dari iman. Masyarakat disini dituntut
untuk sadar dalam menjaga kebersihannya supaya menjaga wilayahnya tetap bersih
dan tentunya mengurangi resiko terjadinya banjir. Hal terkecil yang perlu
dilakukan adalah selalu membuang sampah pada tempatnya, dengan ini masyarakat
terbiasa akan kesadaran mengenai pentingnya menjaga kebersihan.
Sebenarnya masih banyak penyebab mengenai banjir
yang terjadi di Semarang entah berasal dari alamiah atau sosial yaitu berasal
dari rob, permukaan tanah yang rendah, sungai yang dangkal, hujan deras yang
lama, dan lain sebagainya. Tetapi dari ke empat penyebab diatas bisa mewakili
semua penyebabnya yang saat ini sedang terjadi di Semarang. Lalu bagaimana
penanggulangannya ?
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk
mengurangi atau bisa mencegah terjadinya banjir di Semarang menurut pandangan
saya dan teman-teman saya yang sudah melihat permasalahan ini, yaitu :
1. Bersihkan tempat-tempat yang menghambat lajunya air, salah satunya selokan.
2. Biasakanlah membuang sampah pada tempatnya terutama sampah yang susah terurai yaitu plastic,botol,dan lain sebagainya.
1. Bersihkan tempat-tempat yang menghambat lajunya air, salah satunya selokan.
2. Biasakanlah membuang sampah pada tempatnya terutama sampah yang susah terurai yaitu plastic,botol,dan lain sebagainya.
3. Lakukan
kerja bakti rutinan untuk menjaga kebersihan disekitar wilayah tempat tinggal.
4. Pengerukan
sungai sebagai cara untuk melancarkan air mengalir.
5. Tidak
asal mendidikan pemukiman apalagi di sekitar bantaran sungai.
6. Tindakan
preventif mengenai sosialiasi bahaya banjir dan dampaknya.
7. Tindakan pemerintah untuk mengatur tata kota dan pembangunan suatu tempat supaya tidak semakin kacau akibat salah penataan.
7. Tindakan pemerintah untuk mengatur tata kota dan pembangunan suatu tempat supaya tidak semakin kacau akibat salah penataan.
Lebih khususnya sebaikinya perlu dikembangkan lagi
teknologi supaya sampah-sampah yang berserakan tidak menyebabkan banjir
misalkan
1. Pendeteksi
Banjir
Alat ini sangat bagus bisa
diciptakan untuk menanggulangi banjir,manfaatnya adalah masyarakat bisa
mengantisipasi kapan terjadinya banjir di wilayahnya dan bisa bisa berjaga-jaga
dari berbagai macam bencana yang tiba-tiba tidak memungkinkan seperti banjir
bandang,longsor dll.
2. Pengolahan
Sampah Menjadi Energi Alternatif
Hal ini sebenarnya sudah banyak
dilakukan oleh Negara-negara maju sebagai upaya mengurangi sampah. Sampah yang
diolah bisa dimanfaatkan menjadi energy listrik,Teknologi IMS,biogas dan lain
sebagainya.
3. Self closing flood barrier
Saya pernah membaca artikel
mengenai teknologi ini dimana cara ini digunakan untuk melindungi orang dan
bangunan terhadap banjir ataupun hujan yang deras sekalipun. Caranya adalah
dengan mendirikan tembok yang mengelilingi sebuah bangunan sesuai dengan
tingkat airnya.
4. Membuat perimeter
Cara ini saya belum begitu paham
karena saya mendapat saran dari teman saya, hal ini dinilai bagus karena aman
jika suatu tempat terjangkau banjir yang besar.
Intinya semua cara yang ditempuh ini harus dimulai
dari kesadaran individu mengenai konservasi lingkungan yang ada di Semarang dan
di implementasikan oleh pemerintah daerah. Jadikanlah Semarang sebagai kota
panutan dengan sisi positifnya salah satunya kebersihan lingkungannya yang
terbebas dari banjir. Saya prihatin dengan apa yang saya lihat mengenai
kejadian ini karena sebenarnya saya bukan berasal dari Semarang dan saya
berasal dari desa, yang sering menganggap bahwa wilayah kota itu indah dan
pasti sudah lebih maju dari desa.
Dapat disimpulkan bahwa setiap orang berhak untuk
memilih apa yang harus ia lakukan untuk membuat perubahan. Kita memiliki dua
tangan dan dari genggaman tangan kita perlu adanya sebuah kesadaran dan
tindakan yang nyata demi menjaga lingkungan wilayah kota Semarang kita yang
terkenal sebagai kota ATLAS menjadi bersih dan dipandang sebagai mestinya kota
yang maju. Tidak perlu menunggu yang tidak pasti lakukan yang bisa kau lakukan
sebagai masyarakat yang peduli. Wujudkan suara kita melalui artikel ini dan
semoga bermanfaat dan menjadi pemicu kesadaran semuanya #Menuju100SmartCity . Akhir kata
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.